Kepala Biro Pemberitaan Parlemen (BPP) Setjen DPR RI Indra Pahlevi foto bersama usai pertemuan dengan Pemred Jawa Pos Koran dan TV Ibnu Yunianto yang didampingi Redaktur Nasional Koran Jawa Pos Firzan Syahroni di Kantor Jawa Pos, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022). Foto: Erman/Man

Kepala Biro Pemberitaan Parlemen (BPP) Setjen DPR RI Indra Pahlevi mengatakan, BPP berkewajiban menyampaikan informasi kepada publik terkait aktivitas kedewanan melalui berbagai platform yang dimiliki. Ia menyampaikan pentingnya penguatan pengelolaan pemberitaan untuk menjaga kualitas produk jurnalistik yang dihasilkan para jurnalis di lingkungan Setjen DPR RI.

"Itu merupakan wujud akuntabilitas kami kepada Anggota DPR RI," ujar Indra saat berdiskusi dengan Pemred Jawa Pos Koran dan TV Ibnu Yunianto yang didampingi Redaktur Nasional Koran Jawa Pos Firzan Syahroni di Kantor Jawa Pos, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022). Turut hadir secara virtual dari Jakarta Redaktur Nasional Jawa Pos Koran Tri Mujoko Bayu Aji.

Indra memaparkan, BPP selalu menyajikan informasi dan memberitakan secara utuh apa saja yang dikerjakan para wakil rakyat kepada publik. Meski berada di antara 575 politisi dari berbagai partai politik, Indra memastikan bahwasanya berita yang disajikan bebas dari pengaruh politik praktis. "Kami tidak boleh bermain politik praktis. Itu yang terus kami yakinkan kepada publik," ucapnya.

Pada kesempatan ini, Indra menyampaikan, diseminasi yang dilakukan oleh Bagian Media Cetak dan Media Sosial ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dalam memperkuat pengelolaan berita yang ada di BPP. "Hari ini kami ingin sharing, terkait pengalaman-pengalaman Jawa Pos yang sudah memiliki jaringan yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia. Untuk memberikan tambahan pengetahuan dari kami ketika mengelola media DPR," tuturnya.

Dalam diskusi tersebut, Pemred Jawa Pos Koran dan TV Ibnu Yunianto menyampaikan, pihaknya seringkali berdiskusi dengan para pemimpin redaksi lintas media. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan profesionalitas media dan wartawan agar menghasilkan produk jurnalistik yang lebih baik.

"Kemudian ada instrumen khusus untuk menilai berita teman-teman jurnalis di Jawa Pos. Salah satunya insentif dan tunjangan prestasi. Hal ini berlaku pada semuanya, baik itu wartawan tetap, maupun yang magang. Itu adalah upaya kami untuk mendorong peningkatan kualitas teman-teman jurnalis. Kami juga selalu mengevaluasi setiap akhir tahun. Prinsipnya kami mendorong teman-teman jurnalis untuk kreatif dan produktif," pungkas Ibnu. (es)